PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP, KARAKTER KEBANGSAAN
DAN ANTI KORUPSI DI SMK NEGERI 3 MAJENE
Oleh
: Mursalim S. Kel
Gambar : Kepala SMK Negeri 3
Majene, Drs. Haswin Tambaru, M. Pd
beserta
Ketua Dharma Wanita Unit SMK Negeri 3 Majene
SMK
Negeri 3 Majene menuju sekolah Adiwiyata pada tahun 2015 adalah sebuah
cita-cita mulia. Segenap warga SMK
Negeri 3 Majene berkomitmen untuk menciptakan suasana sekolah yang mencerminkan
Pendidikan Lingkungan Hidup, meskipun sebenarnya kondisi itu sudah menjadi
nafas segenap warga sekolah, sebelum ada program Adiwiyata ini secara de facto
suasana sekolah sudah menerapkan Pendidikan Lingkungan Hidup dengan membangun
komitmen dengan prinsip “Berlayar” artinya Bersih Lingkungan, Asri, Nyaman dan
Rindang.
Lingkungan yang bersih, asri, nyaman dan rindang tentunya
menjadi dambaan setiap manusia, apalagi sebuah institusi pendidikan kapan dan
dimanapun keberadaannya. Lingkungan sekolah yang bersih, asri, nyaman dan
rindang juga mencerminkan keberadaan warga sekolah yang ada mulai dari siswa,
guru, staf, karyawan, unsur pimpinan sekolah bahkan sampai orang tua siswa
pada kepengurusan Komite Sekolah. Sangatlah tepat, himbaun yang
mengatakan bahwa tanggung jawab penciptaan lingkungan yang bersih, asri, nyaman
dan rindang merupakan kewajiban dan tangggungjawab bersama. Bagi SMK Negeri 3
Majene hal ini adalah komitmen dasar dibuktikan melalui kerjasama yang
terprogram dengan baik antara pihak sekolah, pihak orang tua (Komite Sekolah),
serta instansi terkait. Pembelajaran dilakukan secara active learning
dan joyfull learning di luar kelas. Dengan kegiatan di luar
kelas, siswa diharapkan memiliki kualitas keimanan yang meningkat, akhlaq
mulia, cinta lingkungan yang terwujud melalui perilaku ramah lingkungan untuk
meningkatkan kualitas hidup. Nilai-nilai
ini diharapkan akan terbentuk melalui pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup
yang terintegrasi ke semua mata pelajajan. Pendidikan ini
merupakan sistem pembelajaran yang menjadikan alam dan lingkungan sekitarnya
sebagai media dengan tema-tema alam dan lingkungan.
Pembelajaran yang mengintegrasikan tema lingkungan hidup
merupakan suatu program yang tersencana dan berkesinambungan dalam
mengembangkan fitrah dan fungsi manusia dengan pendekatan guru sebagai Uswatun
Hasanah, maka salah satu pendekatan yang digunakan memberikan pengajaran leaning
by doing yang mengkondisikan siswa pada alam sekitar dan kehidupan nyata,
dengan suasana menyenangkan untuk mengembangkan kecerdasan Intelektual (IQ),
Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ) untuk mempersiapkan
anak menjadi pemimpin di dunia ini.
Pendidikan
Lingkungan Hidup (PLH)
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di
SMK Negeri 3 Majene merupakan upaya untuk mengubah perilaku dan sikap yang
dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat tentang
nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan. Semua itu pada akhirnya
dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan
keselamatan lingkungan generasi sekarang dan yang akan datang.
Pendidikan
Lingkungan Hidup (PLH) secara khusus memiliki 5 tujuan. Pertama, Kesadaran.
Ini untuk membantu peserta didik memperoleh sebuah kesadaran dan kepekaan
terhadap lingkungan dan berbagai permasalahannya, membangun kemampuan
untuk merasakan dan membedakan diantara stimulus, mengulah, menyaring dan
memperluas pandangan-pandangan dan menggunakan dalam berbagai
konteks. Kedua, Pengetahuan. Dimaksudkan membantu peserta didik untuk
memperoleh sebuah pengertian mendasar tentang bagaimana fungsi lingkungan ,
bagaimana orang berinteraksi dengan lingkungan, dan bagimana timbulnya
isu-isu dan masalah berkaitan dengan lingkungan dan bagaimana cara
penyelesainnya. Ketiga. Sikap. Ini untuk membantu peserta
didik memperoleh seperangkat nilai dan perasaan-perasaan kepedulaian,
motivasi dan komitmen terhadap lingkungan. Keempat, Keterampilan.
Membantu peserta didik memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk
mengidentifikasi dan menyelidiki permasalahan lingkungan dan berkontribusi
untuk pemecahan masalah tersebut. Kelima, Partisipasi.
Dimaksudkan untuk membantu peserta didik memperoleh pengalaman dalam
menggunakan pengetahuan yang mereka peroleh dan keterrampilan dalam pengambilan
keputusan, tindakan-tindakan positif yang mengarah pada pemecahan isu-isu dan
permasalah lingkungan.
Pendidikan
Lingkungan Hidup dan peranannya dalam membentuk manusia yang memiliki kesadaran
dan kepedulian terhadap lingkungan adalah suatu keniscayaan, Dalam
pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup terdapat unsur pendidikan.
Sementara pendidikan memiliki pengertian suatu proses yang dapat mengubah
perilaku seseorang untuk lebih bersikap dan memiliki prilaku yang baik,
berakhlak dan cerdas melalui upaya pengajaran dan latihan. Dalam konteks ini,
memiliki sikap dan prilaku yang berakhlak dan cerdas dalam memanfaatkan dan
mengelola lingkungan.
Bagaimana
membentuk pribadi yang sadar dan peduli lingkungan bagi Peserta Didik di Sekolah
SMK Negeri 3 Majene ?
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) yang terintegrasi ke semua
mata pelajaran di SMK Negeri 3 Majene sebagai sekolah cinta lingkungan dengan
Motto Berlayar (bersih lingkungan, asri, nyaman dan rindang dapat dikategorikan
sebagai pendidikan karakter karena memiliki sasaran untuk membentuk individu
yang memiliki pengetahuan, pemahaman. sikap, nilai, keterampilan dan
tanggungjawab terhadap lingkungan.
Pendidikan karakter membutuhkan intervensi dan pembiasaan
agar efektif menghasilkan peserta didik yang tak hanya cerdas, tetapi
berperilaku santun terhadap lingkungan dengan cara mengimplementasikan rasa
cinta dan peduli lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya tidak
membuang sampah sembarangan, menanam pohon, hemat energy, air dan sebagainya.
Sedangkan pembiasaan perlu dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Gambar :
Kegiatan Kemah Bakti Taruna SMK Negeri 3 Majene
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di SMK Negeri 3 Majene merupakan
merupakan salah satu cara untuk mencetak manusia pada umumnya dan generasi muda
khususnya untuk lebih peduli dan mencintai alam. Dengan penanaman
nilai-nilai cinta lingkungan/pola hidup untuk bersih dan sehat sejak dini
diharapkan nantinya sudah merupakan kebiasaan-kebiasaan yang tidak asing lagi
untuk dillakukan baik dilingkungan sekolah, di rumah maupun di masyarakat.
Pendidikan
bukan hanya transfer of knowledge, tetapi juga harus mampu membangun karakter (Character Building)
dan perilaku. Dengan hakekat pendidikan dan metodologi yang tepat, maka
diharapkan dapat dibangun generasi yang unggul
dan peduli lingkungan. Tidak bisa
ditunda lagi, generasi penerus bangsa harus serius dibekali pendidikan karakter
agar dapat menjadi manusia unggul dan peduli lingkungan dimasa yang akan datang.
Alangkah
indahnya dunia pendidikan ini, bila pengawasan terhadap perkembangan psikologis
dan perkembangan fisik peserta didik dilakukan oleh semua leading sektor, mulai
dari lembaga pemerintah (pusat dan daerah),
pihak swasta, sekolah, orang tua siswa dan masyarakat bergandengan
tangan, peduli dalam melakukan pengawasan secara komfrehensif-integral tidak
secara parsial, kita akan mendapatkan generasi unggul
yang peduli lingkungan penerus pembangunan bangsa dimasa yang akan datang yaitu manusia
yang memiliki karakter kebangsaan yang luhur, cinta pada lingkungannya, memiliki
pemahaman tentang pembangunan ekonomi kreatif bangsa dan anti korupsi. Ini yang menjadi agenda besar Kementerian
Pendidikan Nasional dan Kementerian Lingkungan Hidup yang di implementasikan
oleh seluruh lembaga/institusi pendidikan di negeri ini.
Kita masih punya harapan untuk
mewujudkan cita-cita besar bangsa ini, asal kita mau untuk saling membantu,
saling mengingatkan, saling control dan saling memberikan saran demi
terwujudnya cita-cita besar “Pendidikan Karakter Kebangsaan, Ekonomi Kreatif,
Peduli Lingkungan dan Pendidikan Anti Korupsi” ini.
Sahabatku para guru, berjuanglah
sekuat tenaga, ciptakan generasi unggul yang cinta lingkungan dan anti pada korupsi.
(by: Mursalim,
S. Kel – Guru SMK Negeri 3 Majene, Sulbar)